AGAMA DAN MASYARAKAT
TUGAS INDIVIDU
Kamis, 14 Januari 2021
NAMA : Rafif Fadhil RusvinandaNPM : 20320286
MATA KULIAH : Ilmu Sosial Dasar
NAMA DOSEN : Dr. Ditiya Himawati, SE., MM.
AGAMA DAN MASYARAKAT
A. FUNGSI AGAMA
DALAM MASYARAKAT
Fungsi agama dalam masyarakat ialah sumbangan untuk
mempertahankan nilai-nilai didalam masyarakat, sebagaimana usaha-usaha aktif
yang berjalan terus menerus maka dengan adanya agama maka stabilitas suatu
masyarakat akan tetap terjaga.
B. DIMENSI
KOMITMEN AGAMA
Dimensi
komitmen agama menurut Roland Robertson:
1.
dimensi keyakinan mengandung perkiraan/harapan bahwa orang yang religius akan
menganut pandangan teologis tertentu.
2.
Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk
melaksanakan komitmen agama secara nyata.
3.
Dimensi pengerahuan, dikaitkan dengan perkiraan.
4.
Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, semua agama mempunyai perkiraan
tertentu.
5.
Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku
perseorangan.
C. 3 TIPE KAITAN
AGAMA DENGAN MASYARAKAT
Agama
memiliki tiga ( 3 ) tipe hubungan dengan masyarakat diantaranya (menurut
Elizabeth K. Nottingham )
1. Masyarakat Pedalaman
Masyarakat
tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyarakat menganut agama
yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat, dalam kelompok
keagamaan adalah sama contohnya di dalam kehidupan masyarakat pedalaman agama
masih berdasarkan kepercayaan sehingga mereka mengadakan berbagai upacara
ritual karena mereka percaya dengan begitu mereka sudah memiliki agama.
2. Masyarakat Semi Industri
Keadaan
masyarakat tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi daripada
tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam tipe
masyarakat ini. Dan fase kehidupan sosial diisi dengan upacara- upacara
tertentu. Di dalam masyarakat semi industri sudah lebih maju dari masyarakat
pedalaman sehingga di masyarakat semi indutri sudah memegang agama sebagai
kepecayaan dan sebagai pedoman dalam melakukan segala hal seperti berdagang
3. Masyarakat Industri Sekunder ( Modern )
Masyarakat
industri bercirikan dinamika dan teknologi semakin berpengaruh terhadap semua
aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian- penyesuaian terhadap alam fisik,
tetapi yang penting adalah penyesuaian- penyesuaian dalam hubungan kemanusiaan
sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai konsekuensi
penting bagi agama, Salah satu akibatnya adalah anggota masyarakat semakin
terbiasa menggunakan metode empiris berdasarkan penalaran dan efisiensi dalam
menanggapi masalah kemanusiaan, sehingga lingkungan yang bersifat sekular
semakin meluas. Watak masyarakat sekular menurut Roland Robertson (1984), tidak
terlalu memberikan tanggapan langsung terhadap agama. Misalnya pemikiran agama,
praktek agama, dan kebiasaan- kebiasaan agama peranannya sedikit.
D. PELEMBAGAAN
AGAMA
Pelembagaan
agama adalah suatu tempat atau lembaga untuk membimbing, membina dan mengayomi
suatu kaum yang menganut agama.Agama begitu univeersal , permanan (langgeng) ,
dan mengatur dalam kehidupan sehingga bila tidak memahami agama , akan sukar
memahami masyarakat. Hal yang perlu dijawab dalam memahami lembaga agama adalah
, apa dan mengapa agama ada , unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi dan
struktur agama.
E. CONTOH-CONTOH
TENTANG KONFLIK YANG ADA DALAM AGAMA DAN MASYARAKAT
1.
Perselisihan
Agama di Aceh
2.
Konflik
Poso
3.
Konflik
Tanjungbadai
4.
Konflik
Sampang
5.
Konflik
Papua
F. KAITAN TENTANG KONFLIK YANG ADA DALAM AGAMA DAN
MASYARAKAT
Manusia
sebagai makhluk sosial akan bergantung dengan orang lain dan tidak dapat hidup
sendiri. Interaksi merupakan hubungan timbal balik antar individu dengan individu,
individu dengan kelompok, atau bahkan kelompok dengan kelompok. Kerja sama yang saling menguntungkan adalah tujuan
dari setiap orang dalam membangun relasi. Tetapi dalam lika-liku kehidupan
pasti akan timbul yang namanya sebuah masalah. Tergantung bagaimana sikap
manusia dapat menyelesaikan masalah yang menghadang, bila dapat diselesaikan
dengan baik maka masalah itupun akan dianggap selesai. Sebaliknya, jika tidak
dapat diselesaikan maka akan terjadi konflik yang berkepanjangan dan sulit
untuk diselesaikan. Konflik merupakan
masalah yang cukup kompleks saat ini, terutama di Indonesia. Dikarenakan
keberagaman suku, ras, dan agama yang ada. Perbedaan karakter dan kepentingan
setiap kelompok yang tidak dapat berjalan beriringan satu sama lain menjadi
salah satu faktor munculnya konflik. Walaupun konflik sering muncul, dimata
dunia warga negara Indonesia tetap dapat berjalan beriringan atau damai dan
demokratis. Hal ini karenanya adanya sikap toleransi dan
norma-norma yang berlaku di masyarakat sejak zaman nenek moyang. Isu SARA
merupakan hal yang biasa terjadi di Indonesia.
SUMBER REFERENSI
https://www.99.co/blog/indonesia/konflik-agama-indonesia/
https://paulgurusinga.wordpress.com/2016/01/24/pelembagaan-agama/
http://bluestranger1104.blogspot.com/2016/01/agama-dan-masyarakat_24.html
https://ciptadestiara.wordpress.com/category/dimensi-komitmen-agama/
NPM : 20320286
MATA KULIAH : Ilmu Sosial Dasar
NAMA DOSEN : Dr. Ditiya Himawati, SE., MM.
AGAMA DAN MASYARAKAT
A. FUNGSI AGAMA DALAM MASYARAKAT
Fungsi agama dalam masyarakat ialah sumbangan untuk
mempertahankan nilai-nilai didalam masyarakat, sebagaimana usaha-usaha aktif
yang berjalan terus menerus maka dengan adanya agama maka stabilitas suatu
masyarakat akan tetap terjaga.
B. DIMENSI KOMITMEN AGAMA
Dimensi komitmen agama menurut Roland Robertson:
1.
dimensi keyakinan mengandung perkiraan/harapan bahwa orang yang religius akan
menganut pandangan teologis tertentu.
2.
Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk
melaksanakan komitmen agama secara nyata.
3.
Dimensi pengerahuan, dikaitkan dengan perkiraan.
4.
Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, semua agama mempunyai perkiraan
tertentu.
5.
Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku
perseorangan.
C. 3 TIPE KAITAN AGAMA DENGAN MASYARAKAT
Agama memiliki tiga ( 3 ) tipe hubungan dengan masyarakat diantaranya (menurut Elizabeth K. Nottingham )
1. Masyarakat Pedalaman
Masyarakat tipe ini kecil, terisolasi, dan terbelakang. Anggota masyarakat menganut agama yang sama. Oleh karenanya keanggotaan mereka dalam masyarakat, dalam kelompok keagamaan adalah sama contohnya di dalam kehidupan masyarakat pedalaman agama masih berdasarkan kepercayaan sehingga mereka mengadakan berbagai upacara ritual karena mereka percaya dengan begitu mereka sudah memiliki agama.
2. Masyarakat Semi Industri
Keadaan masyarakat tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi daripada tipe pertama. Agama memberikan arti dan ikatan kepada sistem nilai dalam tipe masyarakat ini. Dan fase kehidupan sosial diisi dengan upacara- upacara tertentu. Di dalam masyarakat semi industri sudah lebih maju dari masyarakat pedalaman sehingga di masyarakat semi indutri sudah memegang agama sebagai kepecayaan dan sebagai pedoman dalam melakukan segala hal seperti berdagang
3. Masyarakat Industri Sekunder ( Modern )
Masyarakat industri bercirikan dinamika dan teknologi semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian- penyesuaian terhadap alam fisik, tetapi yang penting adalah penyesuaian- penyesuaian dalam hubungan kemanusiaan sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai konsekuensi penting bagi agama, Salah satu akibatnya adalah anggota masyarakat semakin terbiasa menggunakan metode empiris berdasarkan penalaran dan efisiensi dalam menanggapi masalah kemanusiaan, sehingga lingkungan yang bersifat sekular semakin meluas. Watak masyarakat sekular menurut Roland Robertson (1984), tidak terlalu memberikan tanggapan langsung terhadap agama. Misalnya pemikiran agama, praktek agama, dan kebiasaan- kebiasaan agama peranannya sedikit.
D. PELEMBAGAAN AGAMA
Pelembagaan
agama adalah suatu tempat atau lembaga untuk membimbing, membina dan mengayomi
suatu kaum yang menganut agama.Agama begitu univeersal , permanan (langgeng) ,
dan mengatur dalam kehidupan sehingga bila tidak memahami agama , akan sukar
memahami masyarakat. Hal yang perlu dijawab dalam memahami lembaga agama adalah
, apa dan mengapa agama ada , unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi dan
struktur agama.
E. CONTOH-CONTOH TENTANG KONFLIK YANG ADA DALAM AGAMA DAN MASYARAKAT
1.
Perselisihan
Agama di Aceh
2.
Konflik
Poso
3.
Konflik
Tanjungbadai
4.
Konflik
Sampang
5.
Konflik
Papua
F. KAITAN TENTANG KONFLIK YANG ADA DALAM AGAMA DAN MASYARAKAT
Manusia
sebagai makhluk sosial akan bergantung dengan orang lain dan tidak dapat hidup
sendiri. Interaksi merupakan hubungan timbal balik antar individu dengan individu,
individu dengan kelompok, atau bahkan kelompok dengan kelompok. Kerja sama yang saling menguntungkan adalah tujuan
dari setiap orang dalam membangun relasi. Tetapi dalam lika-liku kehidupan
pasti akan timbul yang namanya sebuah masalah. Tergantung bagaimana sikap
manusia dapat menyelesaikan masalah yang menghadang, bila dapat diselesaikan
dengan baik maka masalah itupun akan dianggap selesai. Sebaliknya, jika tidak
dapat diselesaikan maka akan terjadi konflik yang berkepanjangan dan sulit
untuk diselesaikan. Konflik merupakan
masalah yang cukup kompleks saat ini, terutama di Indonesia. Dikarenakan
keberagaman suku, ras, dan agama yang ada. Perbedaan karakter dan kepentingan
setiap kelompok yang tidak dapat berjalan beriringan satu sama lain menjadi
salah satu faktor munculnya konflik. Walaupun konflik sering muncul, dimata
dunia warga negara Indonesia tetap dapat berjalan beriringan atau damai dan
demokratis. Hal ini karenanya adanya sikap toleransi dan
norma-norma yang berlaku di masyarakat sejak zaman nenek moyang. Isu SARA
merupakan hal yang biasa terjadi di Indonesia.
SUMBER REFERENSI
https://www.99.co/blog/indonesia/konflik-agama-indonesia/
https://paulgurusinga.wordpress.com/2016/01/24/pelembagaan-agama/
http://bluestranger1104.blogspot.com/2016/01/agama-dan-masyarakat_24.html
https://ciptadestiara.wordpress.com/category/dimensi-komitmen-agama/